Jumat, 04 Mei 2012

Ada Apa Dengan Pelajar Saat Ini?

Pelajar merupakan generasi muda yang dijadikan harapan untuk meneruskan perjuangan bangsa. Sikap, tingkah laku, dan karakter pelajar sangat menentukan bagaimana seorang pelajar itu nantinya. Untuk menjadi orang yang dapat dijadikan panutan dan dapat dipercaya, seorang pelajar hendaknya memiliki kepribadian dan karakter yang mulia. Akan tetapi sayang, belakangan ini banyak terjadi kemerosotan nilai karakter. Minum-minuman keras, narkoba, tawuran antar pelajar, geng motor, dan pelanggaran lalu lintas merupakan sebagian kecil contoh dari kemerosotan nilai karakter pelajar. Padahal dewasa ini kita sudah masuk di era global, sehingga teknologi dan ilmu pengetahuan sudah sangat maju dan berkembang pesat. Informasi baru dapat dicari tanpa batasan ruang dan waktu. Sayangnya, karakter pelajar bukannya malah meningkat, tetapi justru merosot. Untuk itu kita harus waspada dan berusaha mencari solusi tentang permasalahan ini. Ada apa dengan karakter pelajar saat ini?
Teknologi merupakan salah satu media untuk pertukaran informasi, budaya, ataupun sumber pembelajaran. Menggunakan teknologi yang sudah maju untuk hal- hal yang berguna merupakan salah satu perbuatan yang mulia. Dalam pemanfaatan teknologi, pelajar yang cerdas dituntut agar bisa menggunakan teknologi dengan sebaik-baiknya agar bermanfaat bagi dirinya sendiri dan orang banyak. Jangan sampai, pelajar malah tergantung berat dengan teknologi, artinya mereka tidak bisa berkarya jika tidak ada teknologi. Hal itulah yang harus dihindari, karena sepenting apapun teknologi itu, pelajar tidak boleh tergantung penuh. Seharusnya pelajar yang cerdas adalah pelajar yang masih bisa berkarya meskipun tidak ada teknologi. Akan tetapi tidak jarang pula, teknologi yang canggih digunakan untuk hal-hal yang kurang bermanfaat. Chating-chatingan yang berlebihan misalnya, yang sering  menyebabkan ketergantungan. Meskipun kegiatan itu penting untuk menambah teman, akan tetapi dampak negatif dari hal yang berlebihan itu juga ada, seperti waktu belajar berkurang, kewajiban utama tidak dilaksanakan, dan lain sebagainya. Jadi teknologi yang canggih juga berpengaruh terhadap karakter seorang pelajar, tergantung bagaimana pelajar itu menyesuaikan diri dengan perkembangan dan perubahan.
Pendidikan juga memiliki peran penting dalam pembentukan dan pengembangan karakter bagi pelajar. Dalam pendidikan baik itu pendidikan formal, pendidikan informal, dan juga pendidikan nonformal, pelajar juga harus tetap  diberikan pendidikan karakter yang baik. Pendidikan karakter yang baik memiliki makna bahwa pendidikan karakter itu tidak hanya sebatas teori, tetapi juga berupa contoh nyata. Agar semua itu terlaksana, pendidik di masing-masing sektor baik informal, formal, maupun nonformal juga sangat menentukan. Seperti contoh, meskipun seorang pendidik mengajarkan bahwa siswa harus mentaatiaturan, disiplin, menerapkan delapan belas nilai karakter bangsa, dan bersikap jujur, tetapi jika pendidik belum mampu memberikan contoh nyata bagi siswanya, pendidik dinyatakan gagal. Percuma jika pendidikhanya bisa memberikan teori tanpa disertai contoh yang baik. Jadi pendidik sangat berpengaruh terhadap karakter dari peserta didiknya.
Lingkungan juga sangat menentukan karakter seseorang. Lingkungan pertama dan utama terbentuknya karakter seseorang adalah di dalam keluarga. Di sini, orang tualah yang memainkan peran penting dalam pembentukan karakter anak. Jika anak diberikan pendidikan karakter yang baik sejak dini, saat dewasa nanti mereka cenderung akan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungannya, karena mereka sudah memiliki pegangan kuat berupa karakter yang kokoh dan mulia. Tetapi jika orang tua memberikan pendidikan karakter yang salah atau kurang tepat, seperti memanjakan anak, berbuat tidak jujur, dan memarahi anak dengan kekerasan, saat dewasa nanti anak akan cenderung memiliki karakter yang kurang baik, seperti tidak mandiri, sering berbohog, dan suka mengandalkan kekuatan otot atau kekerasan dalam menyelesaikan permasalahan. Itu sebabnya, keluarga sering disebut sebagai tempat yang memainkan peran pertama dan utama dalam pembentukan karakter seseorang.
Dalam keseharian, pola pergaulan juga sangat mempengaruhi karakter. Pola pergaulan adalah suatu pola atau sistem yang akan membentuk suatu hubungan pergaulan dalam masyarakat. Pergaulan yang sehat berarti pergaulan yang tidak melanggar norma-norma dalam masyarakat. Norma yang dimaksud berupa norma kesusilaan, norma kesopanan, norma agama, serta norma hukum. Akan tetapi dewasa ini, pergaulan di masyarakat khususnya dalam pola pergaulan pelajar banyak yang sudah melenceng dari norma-norma yang ada. Dalam norma kesopanan, banyak pelanggaran yang dilakukan oleh pelajar, seperti cara berpakaian, pelanggaran lalulintas, dan sebagainya. Itu merupakan contoh kecil pelanggaran yang sering dilakukan. Semuanya itu disebabkan oleh kemampuan menyaring budaya asing yang kurang. Jadi, pola pergaulan sangat mempengaruhi karakter seseorang.

Pelajar adalah satu-satunya harapan kita untuk masa depan yang gemilang. Karakter mereka juga sangat menentukan. Untuk itu, kita harus bisa memberikan pendidikan karakter yang sebaik-baiknya, agar mereka memiliki bekal dan pegangan yang erat dalam menghadapi era global.
Untuk mewujudkan
semua itu, kita dapat melakukannya dari hal-hal yang paling sederhana, seperti selalu berkata jujur, mandiri, kerjakeras, setia kawan, membantu sesama, peduli sesama, taat aturan, dan masih banyak lagi. Jika kita bisa melakukan semua itu, kita secara otomatis sudah memberikan pendidikan karakter melalui contoh berupa perbuatan yang mulia. Pendidikan tidak hanya diperoleh melalui teori, tetapi juga harus didukung dengan pengamatan langsung dari kejadian yang ada. Niscaya dengan cara ini, semuanya akan berhasil. Satu lagi, hal yang paling penting adalah bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena semua yang ada   adalah anugerah dari beliau.

Kamis, 03 Mei 2012

Motivation ( for mock exam )

Mock Exam will be held in the end of May. Keep the spirit, prepare your self, and do the best.

This is the question for exercise in Physics Subject.
 Transformator.


Pertanyaan.


1)                Sebuah Trafo dengan Tegangan primer 220 Volt dan Kuat Arus yang mengalir pada Kumparan Primer 0,5 A. Jika Efisiensi Trafo 60% dan kuat arus yang mengalir pada Kumparan Sekunder 1 A, tentukanlah :
a)     Daya Sekunder pada Trafo
b)    Tegangan Sekunder pada Trafo

2)                Sebuah Transformator ideal dengan lilitan Primer sebanyak 600 lilitan dan lilitan sekundernya sebanyak 12.000 lilitan. Jika Tegangan primernya 100 Volt, maka tentukanlah :
a)   Jenis Transformator
b)   Tegangan sekundernya

13 )       Sebuah Trafo memiliki 150 lilitan kumparan primer yang dihubungkan dengan 220 Volt, jika lilitan kumparan sekundernya 6000, maka tegangan sekundernya……………

14 )       Banyaknya lilitan primer dan lilitan sekundernya transformator memenuhi perbandingan 1 : 4. Jika Tegangan masuknya 220 Volt, maka tegangan keluarnya………….

15 )       Sebuah Transformator menurunkan tegangan 220 Volt menjadi 6 Volt. Kumparan sekundernya mempunyai 24 lilitan dengan arus listrik 100 A, maka kuat arus listrik yang mengalir pada kumparan primernya adalah……..