Minggu, 12 Agustus 2012

Soal Persiapan

1. Seorang ilmuwan melakukan percobaan untuk memisahkan membran dalam
    mitokondria dari mitokondria. Setelah membran dalam terpisah, membran dalam
   tersebut kemudian diberikan perlakuan tertentu sehingga F1 dari ATP sintetasenya
   rusak. Dari semua proses berikut:
         1. Oksidasi NADH
         2. Produksi H2O dari O 2
         3. Terbentuknya gradien proton
         4. Fosforilasi ADP
Manakah yang tidak akan terjadi akibat perlakuan tersebut?
A. 1,2,3,4
B. 2, 4
C. 1,3, 2
D. 4 saja
E. 3 saja

2. Sel di dalam tubuh yang tidak dapat memanfaatkan senyawa keton sebagai sumber
    energinya adalah......
A. sel darah putih
B. sel-sel penyusun hati
C. sel-sel di otak
D. sel darah merah
E. sel penyusun otot.

Persiapan seleksi Biology (SMANBARA)


1. Berikut merupakan ilmuwan biologi yang berjasa dalam mengungkap asal-usul makhluk hidup kecuali
A.                Louis Pasteur
B.                 Carolus Linnaeus
C.                 Aristoteles
D.                Fransisco Redi

2. Organisme prokaryotik adalah organisme yang
A.                   tidak memiliki inti sel
B.                   inti tidak memiliki membran
C.                   tidak memiliki dinding sel
D.                   inti sel diselubungi membrane

3. Kebutuhan akan sumber daya alam yang sama di dalam ekosistem antara mahluk hidup yang sejenis maupun yang tidak sejenis akan menyebabkan terjadinya ………………
A.           Predatorisme            
B.            Komensalisme
C.            Mutualisme              
D.           Kompetisi

4. Hipotesis adalah dugaan sementara mengenai suatu hal atau permasalahan, Berikut yang merupakan sifat hipotesis yang kurang baik adalah:
A.              Bersifat universal
B.              Singkat dan jelas
C.              Memiliki landasan teori yang kuat
D.              Dapat diuji

5. Hormon yang menghasilkan tanda-tanda kelamin sekunder pada laki-laki :
A.                            Estrogen
B.                             Insulin
C.                             Tiroksin
D.                            Testosteron

6. Tumbuhan berbentuk pohon atau semak, berakar tunggang, batang berkayu, biji tidak terbungkus daun buah, dan organ reproduksi berbentuk kerucut (strobilus); tumbuhan yang memiliki ciri seperti tersebut adalah :
A.    Tumbuhan paku (Pteridophyta)
B.     Tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae)
C.     Tumbuhan berkeping satu (Monokotil)
D.    Tumuhan berkeping dua (Dikotil)

7. Ilmu yang mempelajari penyakit pada tumbuhan disebut:
A.    Patologi
B.     Parasitologi
C.     Fitopatologi
D.    Patobiologi

8. Pada saat makhluk hidup dikelompokkan dalam tiga dunia (Protista, Plantae dan Animalia), maka jamur dikelompokkan ke dalam tumbuhan karena
A.           tidak ada inti sel dan mitokondria
B.            mempunyai dinding sel yang kaku
C.            sitoplasmanya cair yang dilapisi membran sel
D.           tidak bisa melakukan fotosintesis

9. Tingkatan taksa pada hewan berturut-turut dari yang paling besar adalah
A.       Kingdom, divisi, Kelas, Ordo, Famili, Genus
B.       Kingdom, Kelas, Famili, Ordo, Genus
C.       Divisi, Kelas, Famili, Ordo, Genus
D.   Kingdom, Kelas, Ordo, Famili, Genus

10. Tubuh berbentuk benang atau menyerupai struktur batang dan akar mirip, bisa unisel maupun multisel, berbentuk bulat dan mengandung pigmen hijau kekuningan sampai cokelat kekuningan
A.           Filum Chrysophyta - ganggang keemasan
B.            Filum Chlorophyta - ganggang hijau
C.            Filum Phaecophyta - ganggang coklat
D.           Filum Rhodophyta - ganggang merah

Jumat, 11 Mei 2012

Pancasila Dan Nasionalisme Dalam Keberagaman

             Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah negara yang besar, yang terdiri dari berbagai macam suku bangsa, adat-istiadat, ras, maupun agama yang sudah tentu memiliki banyak perbedaan dan ciri khas. Selain itu, dalam kehidupan berwarga negara juga terdapat banyak keberagaman, mulai dari mata pencaharian, sistem kemasyarakatan, stratifikasi sosial, dan lainnya. Semua perbedaan itu tidak lepas dari pengaruh suku dan adat istiadat yang sifatnya masih bersifat kedaerahan. Seperti yang kita ketahui, wilayah Indonesia terbentang dari Sabang sampai Merauke yang terdiri dari ribuan pulau baik besar maupun kecil. Hal itulah yang mendasari adanya sifat kedaerahan dari masing-masing daerah di Indonesia. Seperti adanya hukum adat yang masih berlaku di beberapa daerah. Bali, Papua, dan Sulawesi (Tanah Toraja), misalnya, merupakan sebagian kecil daerah yang masih memberlakukan hukum adat. Keberagaman tersebut tidak boleh dihilangkan untuk menciptakan suatu persatuan, akan tetapi harus dijadikan dasar dalam membangun persatuan. Dengan adanya perbedaan tersebut, sudah tentu Negara Indonesia harus memiliki alat pemersatu yang kuat agar semua perbedaan itu dapat dijadikan sumber kehidupan yang harmonis dan juga sumber kemakmuran bagi bangsa Indonesia. Alat pemersatu itu hendaknya dapat merangkul semua elemen bangsa, yaitu dari kaum yang minoritas hingga kaum yang paling tinggi kedudukannya. 
   
          Rasa Nasionalisme yang tinggi sangat diperlukan dari setiap insan, demi terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa. Untuk mewujudkan semua itu, lahirlah Pancasila yang menjadi pemersatu Bangsa Indonesia, dengan semboyannya “Bhineka Tunggal Ika”, yang memiliki arti berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Dalam Pancasila, terkandung nilai-nilai dasar yang dijadikan pedoman dalam kehidupan berwarga negara. Kehadiran Pancasila diharapkan dapat sepenuhnya menjadi pemersatu bangsa dan juga sumber rasa Nasionalisme bagi bangsa Indonesia. Pancasila memiliki beberapa peran dalam meningkatkan rasa Nasionalisme bangsa. 

 Pancasila sebagai pemersatu semua golongan.
  
             Seperti yang telah disebutkan di atas, keberagaman adalah hal yang paling unik yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Salah satu keberagaman itu adalah keberagaman sosial masyarakat. Dalam masyarakat Indonesia, terdapat penggolongan-penggolongan, mulai dari segi mata pencaharian hingga kedudukan dalam masyarakat. Sesuai dengan hukum alam, dalam tingkatan sesuatu pasti ada yang menempati kedudukan yang tertinggi, menegah, dan juga bawah. Semuanya itu timbul secara alami dalam kehidupan. Jika hal ini yang ditonjolkan dalam masyarakat, secara otomatis permasalahan sosial pasti akan timbul. Seperti pada golongan kaya dengan golongan miskin. Jika hal ini dipermasalahkan, akan timbul kesenjangan social antara kedua golongan ini. Maka dari itu, Pancasila adalah perangkul semua golongan tanpa membeda-bedakan satu sama lain. Hal ini dapat terjadi karena Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia yang lahir secara alami dari hati nurani dan kepribadian asli bangsa Indonesia. Pancasila juga mengutamakan dan menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia (HAM). Tidak ada diskriminasi dalam berbagai bidang, merupakan hal utama yang diharapkan dengan kehadiran Pancasila. Bukti semua itu tercermin dari sila ke-dua Pancasila yang berbunyi “Kemanusiaan yang adil dan beradab” dan sila ke-lima Pancasila yang berbunyi “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Kedua sila itu mencerminkan bahwa Pancasila merupakan pemersatu semua golongan. 

Pancasila sebagai sumber rasa Nasianalisme. 

          Negara yang besar dan makmur adalah Negara yang semua elemen bangsanya menjunjung tinggi Negara tersebut. Untuk mewujudkan itu, sudah tentu diperlukan rasa Nasionalisme yang tinggi dari setiap insan pembangun bangsa. Rasa Nasionalisme itu akan lebih baik jika diwujudkan secara nyata dalam kehidupan bernegara. Membangun bangsa melalui pendidikan yang maju serta mencetak generasi muda yang unggul dan berbudi pekerti, misalnya, merupakan contoh kecil dari segala tindakan untuk memajukan bangsa. Hal yang sama juga dimiliki oleh bangsa Indonesia. Di dalam perbedaan dan keberagaman, bangsa Indonesia dapat bersatu menjadi bangsa yang besar dan memiliki derajat yang tinggi serta dihargai di mata dunia. Hal itu dapat terjadi karena setiap insan pembangun bangsa Indonesia sudah menghayati dan mengamalkan tentang sembuyan Bhineka Tunggal Ika. Pancasila merupakan dasar semangat pemersatu rasa Nasionalisme bagi bangsa Indonesia. Dengan semboyan itu, secara otomatis setiap individu bangsa akan memiliki rasa kesamaan, kekeluargaan, serta rasa senasib dan sepenanggungan. Semua itu juga tidak lepas dari sejarah lahirnya Pancasila dan sejarah lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang diperjuangkan secara bersama-sama demi tercapainya kemerdekaan. Oleh sebab itu, Pancasila dapat dikatakan sebagai sumber rasa Nasionalisme bagi semua elemen bangsa Indonesia. 

        Suatu Negara yang kokoh adalah Negara yang kehidupannya berpegang teguh terhadap nilai-nilai dasar yang terkandung dalam Ideologi suatu bangsa. Indonesia merupakan Negara yang kokoh, karena sudah memiliki pondasi yang kuat berupa Pancasila sebagai Ideologinya. Jadi, jika nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dapat diamalkan dengan baik, maka Negara Indonesia pasti akan menjadi negara maju dan makmur, meskipun terdapat berbagai keberagaman. Jadi, kesimpulannya adalah Pancasila menjadi perangkul semua elemen bangsa serta sumber dari rasa Nasionalisme bangsa Indonesia.

Jumat, 04 Mei 2012

Ada Apa Dengan Pelajar Saat Ini?

Pelajar merupakan generasi muda yang dijadikan harapan untuk meneruskan perjuangan bangsa. Sikap, tingkah laku, dan karakter pelajar sangat menentukan bagaimana seorang pelajar itu nantinya. Untuk menjadi orang yang dapat dijadikan panutan dan dapat dipercaya, seorang pelajar hendaknya memiliki kepribadian dan karakter yang mulia. Akan tetapi sayang, belakangan ini banyak terjadi kemerosotan nilai karakter. Minum-minuman keras, narkoba, tawuran antar pelajar, geng motor, dan pelanggaran lalu lintas merupakan sebagian kecil contoh dari kemerosotan nilai karakter pelajar. Padahal dewasa ini kita sudah masuk di era global, sehingga teknologi dan ilmu pengetahuan sudah sangat maju dan berkembang pesat. Informasi baru dapat dicari tanpa batasan ruang dan waktu. Sayangnya, karakter pelajar bukannya malah meningkat, tetapi justru merosot. Untuk itu kita harus waspada dan berusaha mencari solusi tentang permasalahan ini. Ada apa dengan karakter pelajar saat ini?
Teknologi merupakan salah satu media untuk pertukaran informasi, budaya, ataupun sumber pembelajaran. Menggunakan teknologi yang sudah maju untuk hal- hal yang berguna merupakan salah satu perbuatan yang mulia. Dalam pemanfaatan teknologi, pelajar yang cerdas dituntut agar bisa menggunakan teknologi dengan sebaik-baiknya agar bermanfaat bagi dirinya sendiri dan orang banyak. Jangan sampai, pelajar malah tergantung berat dengan teknologi, artinya mereka tidak bisa berkarya jika tidak ada teknologi. Hal itulah yang harus dihindari, karena sepenting apapun teknologi itu, pelajar tidak boleh tergantung penuh. Seharusnya pelajar yang cerdas adalah pelajar yang masih bisa berkarya meskipun tidak ada teknologi. Akan tetapi tidak jarang pula, teknologi yang canggih digunakan untuk hal-hal yang kurang bermanfaat. Chating-chatingan yang berlebihan misalnya, yang sering  menyebabkan ketergantungan. Meskipun kegiatan itu penting untuk menambah teman, akan tetapi dampak negatif dari hal yang berlebihan itu juga ada, seperti waktu belajar berkurang, kewajiban utama tidak dilaksanakan, dan lain sebagainya. Jadi teknologi yang canggih juga berpengaruh terhadap karakter seorang pelajar, tergantung bagaimana pelajar itu menyesuaikan diri dengan perkembangan dan perubahan.
Pendidikan juga memiliki peran penting dalam pembentukan dan pengembangan karakter bagi pelajar. Dalam pendidikan baik itu pendidikan formal, pendidikan informal, dan juga pendidikan nonformal, pelajar juga harus tetap  diberikan pendidikan karakter yang baik. Pendidikan karakter yang baik memiliki makna bahwa pendidikan karakter itu tidak hanya sebatas teori, tetapi juga berupa contoh nyata. Agar semua itu terlaksana, pendidik di masing-masing sektor baik informal, formal, maupun nonformal juga sangat menentukan. Seperti contoh, meskipun seorang pendidik mengajarkan bahwa siswa harus mentaatiaturan, disiplin, menerapkan delapan belas nilai karakter bangsa, dan bersikap jujur, tetapi jika pendidik belum mampu memberikan contoh nyata bagi siswanya, pendidik dinyatakan gagal. Percuma jika pendidikhanya bisa memberikan teori tanpa disertai contoh yang baik. Jadi pendidik sangat berpengaruh terhadap karakter dari peserta didiknya.
Lingkungan juga sangat menentukan karakter seseorang. Lingkungan pertama dan utama terbentuknya karakter seseorang adalah di dalam keluarga. Di sini, orang tualah yang memainkan peran penting dalam pembentukan karakter anak. Jika anak diberikan pendidikan karakter yang baik sejak dini, saat dewasa nanti mereka cenderung akan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungannya, karena mereka sudah memiliki pegangan kuat berupa karakter yang kokoh dan mulia. Tetapi jika orang tua memberikan pendidikan karakter yang salah atau kurang tepat, seperti memanjakan anak, berbuat tidak jujur, dan memarahi anak dengan kekerasan, saat dewasa nanti anak akan cenderung memiliki karakter yang kurang baik, seperti tidak mandiri, sering berbohog, dan suka mengandalkan kekuatan otot atau kekerasan dalam menyelesaikan permasalahan. Itu sebabnya, keluarga sering disebut sebagai tempat yang memainkan peran pertama dan utama dalam pembentukan karakter seseorang.
Dalam keseharian, pola pergaulan juga sangat mempengaruhi karakter. Pola pergaulan adalah suatu pola atau sistem yang akan membentuk suatu hubungan pergaulan dalam masyarakat. Pergaulan yang sehat berarti pergaulan yang tidak melanggar norma-norma dalam masyarakat. Norma yang dimaksud berupa norma kesusilaan, norma kesopanan, norma agama, serta norma hukum. Akan tetapi dewasa ini, pergaulan di masyarakat khususnya dalam pola pergaulan pelajar banyak yang sudah melenceng dari norma-norma yang ada. Dalam norma kesopanan, banyak pelanggaran yang dilakukan oleh pelajar, seperti cara berpakaian, pelanggaran lalulintas, dan sebagainya. Itu merupakan contoh kecil pelanggaran yang sering dilakukan. Semuanya itu disebabkan oleh kemampuan menyaring budaya asing yang kurang. Jadi, pola pergaulan sangat mempengaruhi karakter seseorang.

Pelajar adalah satu-satunya harapan kita untuk masa depan yang gemilang. Karakter mereka juga sangat menentukan. Untuk itu, kita harus bisa memberikan pendidikan karakter yang sebaik-baiknya, agar mereka memiliki bekal dan pegangan yang erat dalam menghadapi era global.
Untuk mewujudkan
semua itu, kita dapat melakukannya dari hal-hal yang paling sederhana, seperti selalu berkata jujur, mandiri, kerjakeras, setia kawan, membantu sesama, peduli sesama, taat aturan, dan masih banyak lagi. Jika kita bisa melakukan semua itu, kita secara otomatis sudah memberikan pendidikan karakter melalui contoh berupa perbuatan yang mulia. Pendidikan tidak hanya diperoleh melalui teori, tetapi juga harus didukung dengan pengamatan langsung dari kejadian yang ada. Niscaya dengan cara ini, semuanya akan berhasil. Satu lagi, hal yang paling penting adalah bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena semua yang ada   adalah anugerah dari beliau.

Kamis, 03 Mei 2012

Motivation ( for mock exam )

Mock Exam will be held in the end of May. Keep the spirit, prepare your self, and do the best.

This is the question for exercise in Physics Subject.
 Transformator.


Pertanyaan.


1)                Sebuah Trafo dengan Tegangan primer 220 Volt dan Kuat Arus yang mengalir pada Kumparan Primer 0,5 A. Jika Efisiensi Trafo 60% dan kuat arus yang mengalir pada Kumparan Sekunder 1 A, tentukanlah :
a)     Daya Sekunder pada Trafo
b)    Tegangan Sekunder pada Trafo

2)                Sebuah Transformator ideal dengan lilitan Primer sebanyak 600 lilitan dan lilitan sekundernya sebanyak 12.000 lilitan. Jika Tegangan primernya 100 Volt, maka tentukanlah :
a)   Jenis Transformator
b)   Tegangan sekundernya

13 )       Sebuah Trafo memiliki 150 lilitan kumparan primer yang dihubungkan dengan 220 Volt, jika lilitan kumparan sekundernya 6000, maka tegangan sekundernya……………

14 )       Banyaknya lilitan primer dan lilitan sekundernya transformator memenuhi perbandingan 1 : 4. Jika Tegangan masuknya 220 Volt, maka tegangan keluarnya………….

15 )       Sebuah Transformator menurunkan tegangan 220 Volt menjadi 6 Volt. Kumparan sekundernya mempunyai 24 lilitan dengan arus listrik 100 A, maka kuat arus listrik yang mengalir pada kumparan primernya adalah……..